Halaman

selamat datang teman-teman

makasih atas kunjungannya .....

Senin, 19 Desember 2011

PKM-AI


ABSTRAK

Pelayanan merupakan suatu tindakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhan orang lain (pelanggan, pasien, konsumen, tamu dan lain-lain) dimana tingkat kepuasannya hanya dirasakan oleh pemberi pelayanan dan yang menerima pelayanan. Kepuasan merupakan suatu kondisi emosional individu berupa rasa suka, senang, maupun tidak suka terhadap segala sesuatu atau perlakuan yang diterima dari orang lain. Kepuasan yang dimiliki seseorang terhadap pelayanan kesehatan yang diterima dari sarana pelayanan kesehatan yang tersedia kemungkinan dapat mempengaruhi pemanfaatan dari sarana pelayanan kesehatan tersebut oleh masyarakat. Sebab kepuasan masyarakat mempunyai peranan penting dalam perkiraan kualitas pelayanan kesehatan. Kegiatan yang dilakukan di Makassar, yaitu di RW 005 Kelurahan Panambungan dan RW 001 Kelurahan Lette Kecamatan Mariso. Dan dilakukan pada mulai tanggal 6 Juni-19 Juni 2011, bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat mampu mempengaruhi pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan serta jenis sarana pelayanan kesehatan yang mampu meningkatkan kepuasan masyarakat. Dengan jumlah responden 303 Rumah Tangga (responden) atau sebanyak 1529 orang melalui wawancara langsung dengan masyarakat, yakni kuisioner dengan pertanyaan tertutup maupun secara terbuka.

Hasil dari kegiatan ini menunjukkan ada hubungan positif antara tingkat kepuasan dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di daerah RW 005 Kelurahan Panambungan dan RW 001 Kelurahan Lette Kecamatan Mariso Kota Makassar. Dimana fasilitas pelayanan kesehatan yang paling banyak dimanfaatkan oleh warga masyarakat adalah puskesma/pustu (63,7%) dengan tingkat kepuasan berada pada tingkat puas sebanyak 32 responden (10,6%) dan pada tingkat sangat puas sebanyak 161 responden (53,1%).

Kata kunci : Kepuasan, Pelayanan Kesehatan, Pemanfaatan.

PENDAHULUAN
Segala bentuk upaya kesehatan dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan terjangkaunya pelayanan kesehatan oleh masyarakat baik dari segi biaya maupun lokasinya. Dalam era globalisasi sekarang ini, sarana pelayanan kesehatan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan pada masyarakat. Sehingga sarana pelayanan kesehatan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan masyarakat akan pelayanan yang diberikan. Pelayanan merupakan suatu tindakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhan orang lain (pelanggan, pasien, konsumen, tamu dan lain-lain) dimana tingkat kepuasannya hanya dirasakan oleh pemberi pelayanan dan yang menerima pelayanan. Kepuasan merupakan suatu kondisi emosional individu berupa rasa suka, senang, maupun tidak suka terhadap segala sesuatu atau perlakuan yang diterima dari orang lain.
Kepuasan yang dimiliki seseorang terhadap pelayanan kesehatan yang diterima dari sarana pelayanan kesehatan yang tersedia kemungkinan dapat mempengaruhi pemanfaatan dari sarana pelayanan kesehatan tersebut oleh masyarakat. Sebab kepuasan masyarakat mempunyai peranan penting dalam perkiraan kualitas pelayanan kesehatan. Kepuasan dianggap sebagai pertimbangan dan keputusan penilaian pasien terhadap keberhasilan pelayanan (Donabedian,1980:96, Rachmadi, 2008). Kepuasan juga biasanya dijadikan dasar untuk menghubungkan karakteristik kualitas pelayanan dan minat akan pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan oleh masyarakat. Terciptanya kualitas pelayanan kesehatan menimbulkan hubungan yang harmonis antara antara penyedia jasa (puskesmas) dengan pelanggan (pasien). Dalam penelitian Bowers,dkk menunjukkan bahwa kepuasan pasien lebih ditentukan oleh hubungan interpersonal dibandingkan kualitas proses dari suatu pelayanan (Solikhah, 2008). Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh Solikhah (2008) menunjukkan bahwa ada hubungan positif bermakna antara kepuasan pasien dengan minat pemanfaatan ulang pelayanan pengobatan di Puskesmas Panggang II Gunungkidul Yogyakarta yaitu sebesar 84,54% kepuasan akan sistem administrasi, 82,5% terhadap pelayanan perawat, dan 67% terhadap kenyamanan, kebersihan dan kerapihan ruangan.
Berdasarkan beberapa hal yang dijelaskan sebelumnya, maka penulis ingin mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat mampu mempengaruhi pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan serta jenis sarana pelayanan kesehatan yang mampu meningkatkan kepuasan masyarakat.
TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mampu menganalisis bagaimana kepuasan masyarakat akan pelayanan yang ditawarkan pada sarana pelayanan kesehatan, seberapa sering masyarakat memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada, dan jenis sarana pelayanan kesehatan apa yang sekiranya sering dimanfaatkan oleh masyarakat.
METODE
Tempat dan Waktu Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan di Makassar, yaitu di RW 005 Kelurahan Panambungan dan RW 001 Kelurahan Lette Kecamatan Mariso. Dan dilakukan pada mulai tanggal 6 Juni-19 Juni 2011 dimana proses pengambilan data primer dilaksanakan mulai tanggal 9-14 Juni 2011.
Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel  dilakukan secara Random Sampling, yaitu mengambil sampel pada masyarakat yang bersedia dan berada di wilayah tersebut. Sehingga didapatkan 303 Rumah Tangga (responden) atau sebanyak 1529 orang.
Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara turun langsung ke masyarakat dan melakukan wawancara langsung dengan masyarakat, yakni kuisioner dengan pertanyaan tertutup maupun secara terbuka.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      Karakteristik Responden
Matoritas adalah perempuan (52,0%) walaupun angka perbandingan dengan laki-laki tidak begitu jauh berbeda (48,0%). Dengan jenis pekerjaan terbanyak adalah sebagai pelajar (25,1%) sesuai dengan distribusi kelompok umur yang memang didominasi oleh mereka yang berada pada kelompok umur < 15 tahun (32,8%) dan rentang umur antara 16-30 tahun (29,6%). dan yang terendah adalah sebagai pegawai BUMN (0,7%), adapun yang masuk dalam kategori pekerjaan lainnya (0,8%) adalah sebagai pensiunan.
Pada tingkat pendidikan terakhir masyarakat RW 005 Kelurahan dan RW 001 Kelurahan Lette Kecamatan Mariso Kota Makassar terbanyak adalah berijazah SMA (24,7%) dan terendah adalah sarjana (3,9%). Dengan jumlah penghasilan rata-rata per bulan berkisar antara Rp500000-Rp1000000, yang ternyata masih barada di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP) Sul-Sel yang telah ditetapkan yaitu Rp1100000. Namun masih ada sebagian kecil dari masyarakat yang memiliki penghasilan sesuai bahkan lebih dari UMP yaitu Rp1000000-Rp1500000 sekitar 48 keluarga (15,8%).
Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa tenyata sebanyak 63,0% responden yang jika merasa sakit melakukan pengobatan yang pertama kali adalah dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan milik pemerintah seperti puskesmas terdekat. Menurut informasi yang didapatkan dari beberapa responden, alasan mereka langsung mendatangi fasilitas kesehatan seperti puskesmas adalah akrena lokasinya yang dekat dengan tempat tinggal mereka.

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik
Responden
Deskripsi
Frekuensi
Persentase (%)
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
Kelompok Umur
< 15 tahun
16-30 tahun
31-45 tahun
> 45 tahun
Pekerjaan
Tidak Bekerja
Sekolah (pelajar)
IRT
PNS/TNI/POLRI
Pegawai BUMN
Pegawai Swasta
Wiraswasta/Pedagang
Petani/Nelayan/Buruh/Becak
Lainnya
Pendidikan
Tidak Pernah Sekolah
Tidak/Belum Tamat SD
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMA
Tamat Perguruan Tinggi
Penghasilan (Rupiah)
< 500000
500000-1000000
1000000-1500000
>1500000
Pengobatan Pertama kali
Istirahat
Minum obat tradisional
Dukun/alternatif
Fasilitas Kesehatan pemerintah
Fasilitas kesehatan swasta
Lainnya

736
796

502
453
298
279

350
385
292
37
11
112
132
201
12

198
282
355
259
378
60

78
105
48
72

44
37
4
191
8
19

48,0
52,0

32,8
29,6
19,5
18,2

22,8
25,1
19,1
2,4
0.7
7,3
8,6
13,1
0,8

12,9
18,4
23,2
16,9
24,7
3,9

25,7
34,7
15,8
23,8

14,5
12,2
1,3
63,0
2,6
6,3
                                       Sumber : Data Primer, 2011

2. Fasilitas Kesehatan Dikunjungi Terakhir Kali
Dari tabel 2 ditemukan bahwa jenis fasilitas kesehatan yang terakhir kali dikunjungi oleh responden adalah puskesmas/pustu yaitu sebanyak 193 responden (63,7%).
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Fasilitas Kesehatan Terakhir Kali
Dikunjungi
Fasilitas kesehatan
Frekuensi
Persentase (%)
Puskesmas/Pustu
RS Pemerintah
RS Swasta
Praktek Dokter
Klinik Swasta
Lainnya
193
48
23
27
5
7
63,7
15,8
7,6
8,9
1,7
2,3
Total
303
100
3.      Alasan Mengunjungi Fasilitas Kesehatan
Pada Tabel 3 terlihat bahwa alasan responden mengunjungi fasilitas kesehatan adalah untuk memeriksakan kesehatannya (48,5%). Hal ini menunjukkan bahwa telah ada kesadaran masyarakat akan pentingnya memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Adapun alasan lainnya selain untuk memeriksakan kesehatannya yaitu untuk mendukung Program Keluarga Berencana (KB) yakni untuk melakukan suntik KB (0,3%). Walaupun persentasenya kecil pati ini cukup untuk menggambarkan bahwa Program Kesehatan Reproduksi Pemerintah ternyata telah ada yang menerapkannya.
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Alasan Mengunjungi
Fasilitas kesehatan
Alasan responden
Frekuensi
Persentase (%)
Rawat jalan
Rawat Inap
Pemeriksaan Kesehatan
Lainnya
120
35
147
1
39,6
11,6
48,5
0,3

Total
303
100



4.      Tingkat Kepuasan Terhadap Pelayanan Petugas Kesehatan
Dari tabel 4 diperoleh bahwa dari 303 responden sebanyak 249 (82,2%) responden merasa sangat puas akan pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan pada fasilitas kesehatan dan 54 (17,8%) responden merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Tampak bahwa pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan pada fasilitas kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta, sangat baik sehingga responden yang memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut merasa puas dan bahkan sangat puas akan pelayanan yang diberikan.
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Terhadap
Pelayanan Petugas Kesehatan
Tingkat kepuasan
Frekuensi
Persentase (%)
Puas
Sangat Puas
54
249
17,8
82,2
Total
303
100
 
5.      Hubungan Jenis Fasilitas Kesehatan Yang dikunjungi Dengan Tingkat Kepuasan Responden
Berdasarkan tabel 5 diperoleh bahwa ternyata kepuasan responden tinggi pada mereka yang memilih untuk memanfaatkan Jenis fasilitas Kesehatan milik Pemerintah seperti puskesmas/pustu sebanyak 63,7%.
Tabel 5 Distribusi responden berdasarkan Hubungan Jenis
Fasilitas Kesehatan dengan Tingkat Kepuasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar